Dewa yang mencap Ai tertarik pada entitas yang menculik ibu Yayoi. Itu hanya bisa berarti satu hal: ancaman berbahaya kini muncul di cakrawala.
Mengumpulkan roh bersama Yayoi dan mematahkan kutukannya, atau berusaha mendapatkan kehidupan normal dan menjauh dari dunia gaib. Bagi Keitarou yang menyayangi Yayoi dan Eiko, itu adalah pilihan yang sulit.
Terowongan itu berbahaya dan mereka harus mengawasi Imam Besar. Karena alasan itulah Yayoi, Keitarô, dan Eiko membutuhkan bala bantuan. Mereka membutuhkan Lulusan lainnya.
Dahulu ia cantik, tetapi cemoohan membakar jiwanya hingga yang tersisa hanyalah abu penuh dendam. Kini, amarahnya yang membara adalah satu-satunya hal yang dapat mengalahkan dendam seorang anak.
Tinggalkan semua harapan bagi siapa pun yang masuk ke sini. Tidak ada yang bisa diharapkan dari siapa pun di terowongan ini, kecuali kebejatan roh sadis.