Karena satu-satunya terowongan menuju desa tertutup, geng Akira memutuskan untuk melewati hutan dan menyeberangi gunung. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan seorang pria bernama Kumano, yang sedang membangun rumah pohon di hutan. Karena selalu bermimpi memiliki rumah pohon, mata Akira berbinar-binar saat dia menawarkan bantuannya.
Dirampas kebebasannya oleh Kosugi, Akira seperti kembali ke masa-masa menjadi budak korporat. Melihat hal ini, Shizuka teringat akan masa lalunya sendiri yang pernah ditindas oleh ayahnya. Di hari terakhir, dengan Kosugi yang mengendalikan pikirannya, Akira membuat keputusan yang mengejutkan.
Demi menyelamatkan ayahnya, Akira harus menjadi zombi. Apa jawaban Akira ketika dihadapkan pada pilihan terakhir ini? Apakah Akira dan teman-temannya bisa mewujudkan daftar “100 hal yang ingin dilakukan sebelum menjadi zombi”?
Setelah mengingat mimpi masa kecilnya, Akira pergi ke akurarium untuk mengambil benda berharga yang dia butuhkan. Setelah menemukannya, dia bertemu dengan sekelompok orang-orang yang selamat yang dikejar-kejar zombi. Di antara mereka ada “Neng Analisis Risiko”…
Di perjalanan yang sedikit lagi sampai di kampung halaman Akira, Gunma, mereka bertemu dengan mahasiswi Jerman bernama Beatrix, yang membelah zombi dengan naginata sambil mengenakan baju besi samurai. Terlepas dari pandemi zombi, Beatrix bertekad untuk mewujudkan mimpinya selama di Jepang.
Akira meninggalkan Tokyo dan pulang ke kampung halamannya, Gunma. Sebelum itu, dia mampir ke sebuah ruang pamer mobil di Saitama untuk membeli sebuah RV. Di sana dia bertemu kembali dengan Shizuka. Akira mencoba meyakinkan Shizuka untuk bergabung dengannya, tapi...