Seorang pria bernama Zoni yang ingin berekspresimen membuat makanan yang terbuat dari daging. Lantunan musik klasik mengitari suasana apartemen kecilnya.
Empat sahabat berusaha mendekati mahasiswa baru yang pendiam dan penuh teka-teki. Seiring waktu, mereka mulai merasa ada yang aneh dengan kebiasaan pria itu. Aroma anyir di kamarnya dan cara Ia memandang mereka seolah sedang mencari mangsa.
Seorang anak yang baru pertama kali memiliki kamar sendiri harus melawan ketakutannya terhadap gangguan sang penunggu kamar agar dapat tidur dengan nyenyak.
Dianggap berbeda merupakan bukan hal yang baru bagi Sekar, beranjak dewasa sulitnya kehidupan membuat Sekar sulit membedakan dunia nyata dan dunia yang ada di pikirannya. Saat sesi foto berubah jadi mimpi buruk, Sekar mulai curiga sahabatnya Deni telah digantikan, oleh sesuatu yang bukan manusia. Tapi siapa sebenarnya yang kehilangan akal, Deni, atau dirinya sendiri?