Setelah memenangkan permainan kejar-kejaran yang mempertaruhkan nyawa dengan pamannya, Muneshige, Tokiyuki berhasil membalaskan dendam kakaknya. Tokiyuki didesak oleh Yorishige untuk berlatih merebut kembali Kamakura.
Untuk merebut kembali Kamakura, Tokiyuki berlatih ilmu pedang setiap hari. Namun, teknik pedangnya sangat lemah. Satu-satunya senjata yang dikuasai Tokiyuki adalah "panah". Di tengah kebingungan tentang bagaimana memanfaatkan taktik "melarikan diri" dan "panah", Yorishige menerima kabar tentang kedatangan tamu.
Hojo Tokiyuki, pewaris Keshogunan Kamakura. Bocah baik hati yang benci bertarung. Meskipun hidup di zaman mati bertarung dianggap terhormat, Tokyuki benci latihan bela diri dan digosipkan sebagai pengecut yang jago kabur dan sembunyi.
Tokiyuki menyambut tahun baru pertamanya di Suwa, keadaan di seluruh negeri telah mereda sementara, meski bentrokan kecil terus berlanjut. Di perbatasan utara Suwa, Yorishige dan rekan-rekannya mendeteksi pergerakan dari Ogasawara.
Pencuri bernama Kazama Genba dapat bebas mengubah penampilannya dan membingungkan musuh dengan berbagai teknik. Tokiyuki dan Genba berhasil menyusup ke rumah Ogasawara dan masuk ke gudang tempat dekret kaisar disimpan.
Hoshina dan pasukannya memutuskan untuk mundur dari Kawanakajima setelah mendengar apa yang dikatakan Tokiyuki dan Saemontaro Shinomiya, seorang prajurit pengikut Suwa. Namun, Kiyohara yang licik dan jahat tidak akan membiarkannya terjadi tanpa perlawanan.